Tuesday, February 22, 2005


Seiko Epson Corp 18 Agustus 2004 lalu memperkenalkan robot terbang mikro, yang merupakan robot terbang termungil dan paling ringan di dunia. Robot yang merupakan pengembangan model sebelumnya ini bisa dikendalikan dari jauh menggunakan komputer secara wireless (menggunakan Bluetooth), dan dilengkapi kamera kecil yang mampu mengirimkan foto-foto tanpa perlu bantuan kabel. Posted by Hello

Baca lebih lanjut...!

Robot Berjalan Mirip Manusia

Sumber: Kompas


Catatan:
Meski bukan berita baru, tetapi berita robot berjalan mirip manusia ini memang selalu menarik. "Passive walking", merupakan bahasan yang cukup lama diteliti para peneliti robotika sedunia. Salah satunya, adalah Prof. Yamakita dari Tokyo Institute of Technology, yang lab-nya bersebelahan dengan lab saya dulu. Saat itu (2003) beliau mengembangkan teknologi "passive walking" untuk robot berjalan dua dimensi. Prof. Yamakita pernah membimbing saya, ketika Prof. Sampei melakukan studi di Michigan University selama 9 bulan. Secara keseluruhan, Jepang sebenarnya memimpin dalam penelitian robot berjalan, cuma memang selalu "kalah" sama peneliti-peneliti Amerika, dalam mempublikasikannya (son kuswadi)

Para peneliti telah mengembangkan robot-robot yang makin menyerupai gerakan manusia. Mereka bisa berjalan seperti kita karena menggunakan sistem bergerak yang jauh lebih efisien dibanding robot berjalan sebelumnya. Energi yang digunakan pun hanya sebesar yang diperlukan seseorang untuk berjalan-jalan.




Perlu diketahui, robot-robot terdahulu seperti Asimo dari Honda menggunakan sekitar sepuluh kali tenaga yang dipakai manusia untuk berjalan, karena semua gerakan di sambungan-sambungan kaki ditenagai motor. Sedangkan robot-robot baru yang dikembangkan ini, memanfaatkan sebuah sistem gerakan yang disebut pasif dinamik, yang memungkinkan kaki-kaki bagian bawah robot mengayun balik menggunakan tenaga gravitasi tiap kali melangkah.

"Robot-robot ini adalah yang pertama kali menggunakan pasif dinamik," kata Steven Collins, insinyur mesin dari Universitas Michigan, Ann Arbor, yang menuliskan riset tentang ketiga robot itu di majalah Science. Mesin-mesin berjalan itu juga pernah diperlihatkan pada pertemuan tahunan American Association for the Advancement of Science di Washington, tanggal 17 Februari lalu.

Dibuat untuk berjalan

Adapun ketiga robot masing-masing dibuat oleh tim dari Universitas Cornell di Ithaca, New York, Institut Teknologi Massachusetts di Cambridge, dan Universitas Teknologi Delft di Belanda.

Sedikitnya gerakan yang ditenagai motor menjadi kunci efisiensi tenaga robot-robot ini, kata Andy Ruina, seorang insinyur mesin di Cornell. "Karena bila tidak dirancang dengan baik, motor akan banyak menyerap energi," lanjutnya. "Untuk mengurangi energi yang diserap, Anda harus mengurangi kerja motor."

Pada titik ini, Ruina dan rekan-rekannya mengadopsi karya Tad McGeer, seorang insinyur penerbangan yang mengembangkan pesawat-pesawat robot mini. Idenya diilhami oleh Wright bersaudara, yang meciptakan pesawat dengan mempelajari glider dan menambahkan motor padanya. Artinya, pencipta yang ingin menciptakan gerakan pada karyanya cukup memanfaatkan perilaku alami gerakan tersebut dan menambahkan motor.

Contoh untuk masa depan

Robot dari Cornell memiliki berat sekitar 13 kilogram dengan kaki-kaki sepanjang hampir satu meter. Sementara mesin milik MIT yang disebut Toddler beratnya hanya 2,74 kilogram dan tingginya 43 cm. Robot dari Delft berada di antara keduanya, dengan berat 8 kilogram dan tinggi 1,5 meter.

Robot MIT adalah mesin berjalan pertama yang dilengkapi program untuk memungkinkan robot beradaptasi dengan perubahan permukaan jalan. "Dalam beberapa waktu ke depan, kami akan menguji robot ini di permukaan yang belum pernah dilalui sebelumnya," kata Russ Tedrake, perancang Toddler.

Kestabilan dan gerakan seperti manusia yang dimiliki mesin pejalan ini menunjukkan bahwa efek pasif dinamik adalah sesuatu yang penting dalam mekanika alami gerakan berjalan. Ruina yakin robot-robot ini bakal mengantarkan pada pengembangan robot lain dengan gerakan hewan, keseimbangan, dan penempatan kaki-kaki biomekanik secara tepat. Kelak, mesin-mesin ini jugabakal makin maju dan bisa melakukan gerakan sempurna dengan usaha yang sedikit saja.

Namun sejauh ini robot-robot Cornell dan Delft hanya bisa berjalan maju, sehingga ini barulah langkah awal dalam pengembangan mesin berjalan. "Kami masih harus menempuh perjalanan yang jauh untuk bisa menciptakan robot yang benar-benar bisa berjalan," jelas Ruina. (newscientist.com/bbc.co.uk/wsn)



Baca lebih lanjut...!

Monday, February 21, 2005

Wakil Surabaya yang Akan Berlaga di Kontes Robot dan Kontes Robot Cerdas Indonesia

Sumber: Jawa Pos

Sama-Sama Rebutan Bahan di Pasar Loak
Sejumlah perguruan tinggi di Surabaya, dalam waktu dekat akan mengirimkan timnya untuk berlaga di dua perhelatan bergengsi: Kontes Robot Indonesia (KRI) dan Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI). Seperti apa persiapan robot-robot itu?

Kontes Robot Indonesia (KRI) dan Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) boleh dibilang ajang paling bergengsi bagi kampus-kampus teknik di Indonesia. Apalagi, pemenang dari kontes ini akan mewakili Indonesia dalam Kontes Robot Internasional.


Untuk berlaga di dua kontes robot (KRI dan KRCI) itu, kemampuan sejumlah tim dari beberapa perguruan tinggi di Surabaya, agaknya tak bisa dianggap remeh. Mereka kini tengah bersiap-siap untuk bertanding di ajang bergengsi tersebut.

Untuk ajang KRI, ada sembilan tim dari Surabaya yang akan berlaga setelah lolos seleksi awal. Dari ITS meloloskan empat tim, yakni BHARABUDARA dan RAY-VA (Jurusan Teknik Elektronika), ASKAF I (Politeknik Elektronika Negeri Surabaya), dan THE ANCHOR (Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya). ITS tampaknya akan mati-matian mempertahankan tradisi juara yang disandangnya selama ini.

Saingan kuat ITS adalah Universitas Widya Mandala (UWM). Tahun ini, tim UWM mengirimkan dua tim yakni G_RAF dan NO 12 MA. Tiga tim lainnya adalah der Mullend (Universitas Surabaya), CAKRA BIRAWA (STIKOM), dan Inspector Gadget (Politeknik Sakti).

Ajang KRI tahun ini temanya: Menggapai Puncak Borobudur Nyalakan Api Perdamaian. Tema ini diadopsi dari tema besar yang dipilih penyelenggara Robocon di Bejing, Climb on to the Great Wall.

Sekadar diketahui, pemenang di ajang KRI ini akan dikirim ke Beijing, sekitar Agustus-September 2005.

Di KRI nanti, setiap tim akan berebut memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke dalam beberapa tempat yang ditentukan.

Sejauh mana persiapan tim-tim robot dari Surabaya? Dari pengamatan Jawa Pos, tim-tim dari PTS (perguruan tinggi swasta) tampaknya sudah lebih sibuk dibanding ITS. Lihat saja di kampus Ubaya.

Tim der Mullend sudah menyelesaikan robotnya hingga 70 persen. "Akhir Februari, robot ini harus sudah jadi. Sehingga siap dikunjungi tim juri Maret nanti," kata Hendi Wicaksono, pembina tim robot der Mullend.

Tim ini terdiri dari Philips Putra Jianto dan Donny Wicaksono. Keduaya mahasiswa Fakultas Teknik Ubaya. Nama der Mullend, kata Philips diambil dari permainan komedi putar yang biasanya ada di pasar malam. "Robot kami dilengkapi dengan dongkrak di tengahnya, sehingga bisa berputar-putar seperti komedi putar," katanya.

Sejak proposalnya dinyatakan lolos awal bulan lalu, tim ini mulai bekerja. Setiap hari mulai pukul 15.00 hingga 03.00 dini hari mereka bekerja di lantai dua kampus teknik Ubaya. Robot ini terdiri dari 1 robot manual dan 3 robot otomatis. Robot manual dilengkapi dengan ketapel, untuk melontarkan bola ke sasaran.

Bahan-bahannya sebagian mereka beli di pasar loak di Jalan Demak. "Terutama untuk motor penggerak, harus beli di pasar loak. Kalau beli aslinya mahal dan sulit carinya," kata Philips.

Rupanya, hampir semua tim mencari bahan ke pasar loak. Saat belanja di Jalan Demak, Philips mengaku sempat bertemu dengan tim-tim robot lain yang juga mencari motor. Ada dari ITS dan juga Stikom.

"Kami rebutan cari motor seharga Rp 7 ribuan itu," katanya. Lain lagi dengan tim CAKRA BIRAWA dari Stikom. Robot milik tim yang bermarkas di Kedung Baruk ini baru menyelesaikan pembuatan robotnya hingga 50 persen. CAKRA BIRAWA terdiri dari 1 robot manual dan 4 robot otomatis.

Anggotanya adalah Omega Phana, Henry Permana, dan Muhammad Azharuddin. Mereka dibimbing oleh dosennya, Roedy Hartono. Keistimewaan robot ini, kata Omega, terletak pada salah satu robot otomatisnya yang dirancang memiliki kecepatan tinggi. "Robot ini kami simpan dulu sampai perlombaan tiba," kata Omega.

Nama CAKRA BIRAWA, menurut mereka diambil dari pasukan di zaman pemberontakan G 30 S/PKI. "Setiap orang di pasukan itu kan punya peran masing-masing. Begitu juga dengan robot-robot kami," kata Henry.

Tim lainnya dari Universitas Widya Mandala dan Politeknik Sakti juga mulai melakukan berbagai persiapan. UWM yang meloloskan dua tim tahun ini berambisi merebut gelar juara. "Tahun lalu kami menjadi runner up. Wajar kalau tahun ini kami ingin juara," kata Rektor UWM Prof Dr Ami J.S. Suandi.

Sedangkan tim ITS, yang menyumbang empat tim justru terkesan santai dan belum banyak persiapan. Sebagian besar anggota tim robot masih dalam masa libur usai UAS (Ujian Akhir Semester) ganjil sejak 7 Februari lalu. Mereka umumnya pulang kampung. Untuk sementara, pekerjaan robot dihentikan, hingga perkuliahan aktif kembali awal Maret mendatang.

Bagaimana dengan persiapan tim-tim yang akan berlaga di ajang KRCI? KRCI kali ini dibagi menjadi tiga kategori, yakni robot beroda, robot berkaki, dan robot expert. Robot beroda, tentu saja berjalan dengan media roda. Sedangkan robot berkaki mengadopsi orang atau binatang, dan tanpa roda. Robot ini harus mematikan api yang diletakkan di salah satu ujung lintasan berukuran 248 cm x 248 cm.

Untuk robot expert, lintasannya terdiri dari dua lantai. Api yang dimatikan juga ada di dua tempat. Lintasannya juga lebih luas dari lintasan robot berkaki dan beroda.

Ada sepuluh tim dari Surabaya yang lolos. Untuk kategori beroda terdiri dari TORTUGA (Ubaya), TREAD STONE (PPNS ITS), dan FIREFLY (STIKOM). Di kategori robot berkaki ada empat tim yakni ARACHNID_CCTE (Ubaya), Bug-Me (UWM), SPY-D (UK Petra), dan CyKill4 (STKOM). Dan di kategori robot expert ada tiga tim yang lolos, yakni PENSA Mobile (PENS ITS), BLEDHUX (Ubaya), dan I-Robot (ITS).

Tahun lalu, Ubaya berhasil menjuarai KRCI untuk kategori robot berkaki. Tahun ini robot yang diberi nama ARACHNID ini tampil lagi dengan nama baru yakni ARACHNID_CCTE. "Kami sedikit memodifikasi robot ini," kata Leo Hasan, koordinator tim. Dalam lomba nanti, Leo akan didampingi oleh Indah Karmila. Robot ini sudah siap 90 persen.

Jika robot-robot KRI mencari bahan di pasar loak, untuk robot KRCI justru mencari bahan hingga ke luar negeri. Robot-Robot KRCI milik STIKOM juga memesan khusus beberapa komponen ke luar negeri. Robot berkaki CyKill4 milik Amru Mubaidillah dan Arief Budiman ini dilengkapi sensor dan motor Parallax yag khusus dipesan dari Amerika. "Kami pesan melalui internet," kata Arief.

Lain lagi dengan robot beroda STIKOM bernama FIREFLY. Sensor ultraviolet milik robot ini juga dipesan di Jepang. Robot karya Didik Ismoyo dan Fahmi Haris ini berbentuk seperti tank. Rodanya akan dilengkapi dengan belt, layaknya tank. (tomy c. gutomo/ani murdiyati)


Baca lebih lanjut...!

Sunday, February 20, 2005

Buat Apa Belajar Robot

Banyak orang bertanya kepada saya, apa ada manfaatnya belajar robotika di Jepang. Hal itu utamanya dikaitkan dengan kebutuhan teknologi yang tepat buat Indonesia. Dengan tenaga yang melimpah seperti sekarang – apalagi dengan jumlah penganggur yang telah mencapai sekitar 40 juta orang ini – maka pemakaian robot di industri akan menjadi “pesaing” bagi tenaga kerja kita.



Memang anggapan seperti tersebut di atas ada benarnya, kalau tinjauannya hanyalah pada jenis robot industri, yang biasanya sering disebut sebagai manipulator, yang berupa lengan robot sebagai pengganti tangan manusia. Itu pun bukan berarti anggapan itu tidak bermasalah, karena proses-proses di industri mutakhir (utamanya produk-produk persisi) mau tidak mau membutuhkan jenis robot semacam ini. Jangan sampai kita mengulangi “tragedi" yang sama ketika 1970-an seorang menteri tenaga kerja melarang suatu industri pembuatan IC di Bandung memakai robot, dengan alasan tenaga kita yang melimpah. Akibatnya, industri IC tersebut hengkang ke Malaysia, dan Indonesia kemudian jauh tertinggal dalam industri tersebut..

Apabila kita melihat teknologi robotika secara keseluruhan, maka kita akan tahu betapa pentingnya penguasaan teknologi ini, baik dari aspek pendidikan maupun industri di tanah air. Ciri utama dari robotika adalah bahwa teknologi ini merupakan bidang multi-disiplin, sehingga untuk memahaminya memerlukan pendekatan multi-disiplin pula. Ada beberapa bidang keilmuan yang “terlibat” di dalamnya, misalnya mekanika (statika mau pun dinamikanya), kendali, sensor, komputer (baik perangkat keras mau pun lunaknya) , menejemen produksi, komunikasi sosial, biologi, hingga psikologi. Perkembangan teknologi robotika sendiri juga meluas, yang mengarah kepada robot seperti yang dikhayalkan di film-film. Karena itu, riset-riset yang berhubungan dengan robot yang “berbentuk” manusia (humanoid robot) sekarang sedang marak. Konsekwensinya, riset-riset yang berhubungan seperti teknik-teknik pengenalan obyek dengan “indra penglihatan” buatan, pengenalan suara (speech processing), pengendalian “ekspresi” wajah terus menjadi topik hangat. Juga, penelitian robotika yang diilhami sistem biologi (biologically inspired robot) seperti robot ular dan robot kangguru juga sangat berkembang, untuk mencari solusi alternatif penggerak selain roda yang memiliki keterbatasan dalam manuver-manuver di medan yang sulit. Demikian pula dengan robot sosial, yang mempelajari bagaimana sebuah robot berinteraksi “sosial” dengan robot lain, mau pun dengan manusia, karena itu peran ilmu psikologi menjadi sentral.

Memang semua riset robot yang saya sebutkan di atas masih jauh untuk diaplikasikan, karena masih banyaknya kendala-kendala teknis mau pun finansial.

Yang jauh lebih penting ketika kita menggeluti teknologi robot di atas adalah kemampuan kita untuk berpikir secara sistemik. Ketika kita mempelajari dan menggeluti bidang robot tertentu, maka kita harus berpikir aspek menyeluruh dari persoalan yang kita hadapi. Misalnya, ketika kita mempelajari robot ular, maka kita harus berpikir bagaimana caranya meniru mekanisme gerak ular yang meliuk-liuk itu, bagaimana sensor gerakan ular itu, bagaimana realisasi mekanis maupun elektronika dari penggerak itu. Belum masalah perangkat lunak pengendali gerak ular yang rumit itu. Aspek selanjutnya adalah kemampuan kita untuk bekerjasama dengan ahli lain, karena sebesar apa pun minat kita terhadap suatu masalah, tetap kemampuan kita akan amat terbatas, sehingga memerlukan keahlian dari orang lain. Di samping itu, karena banyak faktor dalam realisasi sistem robot, maka diperlukan kerja keras dalam pembuatan dan trouble-shooting-nya.

Nah, berpikir sistemik, bekerjasama dan kerja keras adalah kemampuan yang amat diperlukan ketika kita menggeluti teknologi apa pun. Inilah yang saya maksud, bahwa dengan mempelajari robot, seorang mahasiswa akan lebih siap dalam memecahkan persoalan teknologi apa pun. Jadi, tidak harus bahwa lulusan perguruan tinggi yang mempelajari robot harus bekerja dalam bidang robot; justru dengan pengalamannya itu, akan mampu diaplikasikan dalam bidang pekerjaannya nanti, apakah itu aspek teknologi mau pun menejemen di lapangan.

Jadi, robot hanyalah alat kita dalam mendidik mahasiswa agar mampu berkiprah dalam bidang teknologi; meski pun tidak menutup kemungkinan di saat yang tepat diaplikasikan di industri secara nyata.

Baca lebih lanjut...!

Saturday, February 19, 2005

CFP ICINCO 2005

CALL FOR PAPERS
2nd International Conference on Informatics in Control, Automation and Robotics- ICINCO 2005

http://www.icinco.org

September 14 - 17, 2005, Barcelona, Spain
co-sponsored by IFAC (International Federation of Automatic Control) in cooperation with AAAI (American Association for Artificial Intelligence)
-----------------------------------------------------------------------
The conference is composed of 3 main tracks:
1. Intelligent Control Systems and Optimization
2. Robotics and Automation
3. Signal Processing, Systems Modeling and Control
All accepted papers will be published in the conference proceedings under anISBN (Book and CD-ROM).
The best papers of the conference will be published by Kluwer AcademicPublishers in a special book of selected papers.
-----------------------------------------------------------------------
IMPORTANT DATES
Full Paper submission deadline: 25th February 2005
Position Paper (work-in-progress) submission deadline: 15th March 2005
Author Notification: 20th April 2005
Final Paper Submission and Registration: 15th May, 2005
-----------------------------------------------------------------------

KEYNOTE LECTURES
"External and Internal Autonomy in Software Systems" by Erik Sandewall, Link・ing University, Sweden
"Robot perception for navigation in indoor buildings" by Alberto Sanfeliu, Institute of Robotics and Industrial Informatics,Technical University of Catalonia, Spain
"Redundancy: A Measurement Crossing Cutting-edge Technologies" by Paolo Rocchi, IBM ITS Research and Development, Italy
-----------------------------------------------------------------------
TUTORIAL
"Wave-based control of flexible mechanical systems" by William J O'Connor,University College Dublin, Ireland
"Biosignals Emotive Human Control Interaction" by Dinesh Kant Kumar, RMITUniversity, Australia
-----------------------------------------------------------------------
WORKSHOPS
Multi-Agent Robotic Systems (MARS 2005)
Biosignal Processing and Classification (BPC 2005)

paper submission deadline for workshops only: open until May 25

Baca lebih lanjut...!

Friday, February 18, 2005


Tim Indonesia yang diwakili SIFAA dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS, dalam ABU Robocon 2004 di Korea Selatan Posted by Hello

Baca lebih lanjut...!

Kontes Robot Indonesia 2005

Tahun 2005 Indonesia kembali akan mengikuti kontes robot tingkat Internasional ABU ROBOCON 2005 yang akan berlangsung di Beijing, Cina pada tanggal 27 Agustus tahun 2005, dimana Tim Robot Indonesia akan berkompetisi dengan 20 tim Robot luar negeri. Lomba tersebut merupakan lomba yang ketiga diselenggarakan diluar Jepang untuk peserta dari negara-negara anggota Asia-Pacific Broadcasting Union (ABU). ABU adalah organisasi penyiaran dikawasan negara-negara Asia Pasifik yang beranggotakan lebih dari seratus stasiun televisi dan radio dari lima puluh Negara. Dalam hal ini Indonesia diwakili oleh Televisi Republik Indonesia sebagai anggota.



Tim yang mewakili Indonesia akan dipilih melalui seleksi dalam Kontes Robot Indonesia 2005, KRI 2005 (Indonesia Robot Contest- Robocon 2005) yang akan berlangsung di Jakarta pada bulan Mei 2005. Tiga puluh dua tim dari perguruan tinggi yang memenuhi persyaratan dapat berpartisipasi dalam kegiatan Kontes Robot Indonesia 2005 (KRI-2005). Ketentuan lomba dengan mengacu kepada aturan standar lomba dari ABU Robocon, setiap tim terdiri dari 3(tiga) orang mahasiswa dan 1(satu) orang dosen pembimbing, yang akan merancang, membuat dan mengoperasikan robot manual dan robot otomatis.

Kegiatan tersebut pelaksanaannya dikoordinasikan oleh Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, bekerjasama dengan Fakultas Teknik, Universitas Indonesia. Tujuan dari kontes robot ini selain untuk mencari duta bangsa dalam ABU Robocon 2005 di Beijing - Cina, juga untuk menumbuh kembangkan kreativifitas dan minat para mahasiswa dalam teknologi maju, khususnya teknologi robotika yang sangat dibutuhkan bagi industri.

Lihat lebih jauh di http://www.kri.or.id


Baca lebih lanjut...!

Thursday, February 17, 2005

CFP: 2005 International Conference on Natural Computation, Fuzzy Systems and Knowledge Discovery

2005 International Conference on Natural Computation (ICNC'05)
International Conference on Fuzzy Systems and Knowledge Discovery
(FSKD'05)

27 - 29 August 2005, Changsha, China

Home Page: http://www.xtu.edu.cn/nc2005
http://www.ntu.edu.sg/home/elpwang/nc2005

Submission Deadline: 15 March 2005



CALL FOR PAPERS AND SPECIAL SESSION PROPOSALS

The 2005 International Conference on Natural Computation (ICNC'05) and the 2005 International Conference on Fuzzy Systems and Knowledge Discovery (FSKD'05) will be jointly held in Changsha, China from 27 to 29 August 2005. The conferences will feature the most up-to-date research results in computational algorithms inspired from nature,
including biological, ecological, and physical systems. It is an exciting and emerging interdisciplinary area in which a wide range of techniques and methods are being studied for dealing with large, complex, and dynamic problems. Specific areas include neural computation, evolutionary computation, quantum computation, DNA computation, chemical computation, information processing in cells and tissues, molecular computation, computation with words, fuzzy computation, granular computation, artificial life, swarm intelligence,
ants colony, artificial immune systems, etc., with applications to knowledge discovery, finance, operations research, and more. The joint conferences will also promote cross-fertilization over these exciting and yet closely-related areas. Registration to either conference will
entitle a participant to the proceedings and technical sessions of both conferences, as well as the conference banquet and meals.

Baca lebih lanjut...!

Wednesday, February 16, 2005


Trody Robot.. contoh biologically-inspired robot, karya Leg Lab MIT Posted by Hello

Baca lebih lanjut...!

Link-link Menarik Robotika

Berikut ini beberapa link menarik tentang robotika

The Robotics Institute at Carnegie Mellon University adalah institut
terkemuka baik dalam bidang penelitian mau pun pendidikan teknologi
robotika yang relevan dengan tugas-tugas industri dan masyarakat.
http://www.ri.cmu.edu/

Robotics Online menyediakan studi kasus otomasi pabrik dan robotika,
paper-paper, buku-buku, berita dan direktori.
http://www.robotics.org

Arrick Robotics - Berisi berbagai petunjuk praktis dalam pembuatan robot
www.robotics.com

Jet Propulsion Laboratory/California Institute of Technology.
Peneliti JPL Robotics melakukan pengembangan, integrasi dan
demonstrasi robotika inovatif dan teknologi otomasi, membantu misi
penelitian NASA dan menangani masalah-masalah lain yang strategis.
http://robotics.jpl.nasa.gov/

The Tech Museum: Robotics: Sensing, Thinking, Acting -
Eksibisi online yang mengeksplorasi dunia robotika yang kompleks dan
terus menerus berkembang.
www.thetech.org/exhibits/online/robotics/

Robotics. Persembahan Dr. Robert Nalley. Laman ini untuk pecinta
robotika praktis. Segala aspek praktis ada di sini, perangkat keras,
perangkat lunak, mekanik, dan dilengkapi proyek-proyek nyata.
www.nelnickrobotics.com/

Baca lebih lanjut...!

Selamat Datang "Robotika Indonesiana"

Dear Pembaca Budiman,
Selamat datang di "Robotika Indonesiana", sebuah forum bagi pecinta dunia robotika Indonesia untuk saling berbagi pengalaman, trik, pengetahuan baik teori mau pun praktek.

Siapa pun boleh bergabung di sini, tidak ada batasan usia, asal usul, gender, tingkat pendidikan, dan segala macam pembatas yang mungkin ada (kecuali, tentu saja, forum ini tertutup bagi siapa saja yang tidak mau pakai internet....he..he..).

Kami juga tidak membatasi pembicaraan jenis robotnya, bisa mobile robot, manipulator, bio-memetic robot, atau pun aplikasinya: bisa robot industri, robot pelayanan, robot penyelamatan, robot hiburan....

Kita bisa membahas aspek-aspek kinematika, mekanisme, kendali, aplikasi dan teori-teori yang berhubungan dengan hal-hal di atas.

Tidak usah banyak omong, ayo kita mulai...!

Salam dari Tokyo,
Son Kuswadi
sonkuswadi at gmail dot com





Baca lebih lanjut...!